Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

ombak malam

berisik seperti apa coba kamu bayangkan? saat ini, ombak yang ada di sampingku masih bersahabat, dan aku tak lagi bersenda gurau dengan udaranya, aku hanya bercerita tentang setiap jengkal rasa kesal yang hadir, tapi kamu bilang tak perlu diam.. "tak perlu berteriak jika ingin berbicara" "sebenarnya aku yang berteriak apa ombak yang terlalu besar?" "suaramu yang terlalu rintih" "ah aku rasa ombak yang terlalu egois" "jangan berisik, kamu membangunkan setiap angin yang tertidur di sisi laut ini" "ah mana mungkin, suara ku tak lebih besar dari sepi yang hinggap" "jangan bodoh bercap dan menyangkal" "ah rasanya tak sebodoh itu aku menari diatas setiap kebodohanku sendiri" "kalau kau cerita, ceritakan saja gelisahmu tapi simpan sebagian" "untuk apa ? kamu mau kusisakan sebagian, rasanya tak perlu, aku masih sanggup" "jangan egois" "aku masih berteriak dan dia ma...

Barisan Kursi Patah Hati

         T ak terbilang mungkin jika ku hitung dengan jari-jari di kaki dan tangan ku, seberapa banyak rasa sesal yang mendalam yang telah terurai menjadi potongan dan molekul molekul tak hingga, dan terbias seperti awan hitam yang merajut di balik sejumlah sel, terpolarkan dan terkristalisasi dalam gumpalan daging yang merah marun, dan berbintik seperti blackhold di sisi terang matahari, ada seiring yang tak berbias dan tak mampu mengangkat senyum, bibir yang dulu indah tersenyum disetiap sudut kini hanya menjadi gumpalan daging tak berirama, hampa dan ketus atau mungkin culas. Dulu rasa malu selalu hadir dalam setiap getaran yang merajut didalam daging dan meresahkan setiap sikap, seperti sebuah gelas kaca tipis yang bernano meter tebalnya yang ku pegang dan hampir jatuh tersenggol meja, lalu ku tangkap perlahan dan tak kena, hingga akhirnya pecah. Diperlakukan istimewa dan terjaga seperti tak ingin retak dan tak ingin terguncang sedikitpun namun p...