“Bercita-citalah menjadi Manusia” Kelebihan kita sebagai seorang manusia adalah akal, dan kekurangan kita sebagai manusia adalah emosi, parahnya kita selalu terjerumus pada emosi yang legam dengan amarah. Terlebih hal-hal itu adalah salah satu yang bersimbolkan hasrat, jiwa manusia mana yang akan tegas dan rela bersikap patuh pada akal untk selalu putih. Emosi menjadi sebuah warna yang akan bergerak, lalu berubah nyaman, namun untuk sementara. Aku sering dengar bahkan sering pula menjawab jika seorang guru bertanya padaku, “apa cita-cita kamu kalau sudah besar?” aku bilang, “ingin menjadi manusia yag bermanfaat” lantas guru ku terdiam dan dengan wajah kecewa menatapku, mungkin dalam pikirnya, anak ini tak punya cita-cita. Lantas guru ku bertanya lagi kepada teman ku yang lain “apa cita-cita mu kalau sudah besar?” lantas temanku menjawab “menjadi pilot” blabalabla, dan guruku tersenyum puas. Lantas apa yang aku pikirkan dengan jawabanku pada masa itu? Hal itu terjadi biasa p...
Catatan Buruh Tinta