Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

"Gorengan" Komunisme

S elentingan tentang isu kebangkitan paham komunis di tanah air terus merebak. Isu ini pun berkembang tidak hanya dalam obrolan gedung bertingkat, namun masuk dalam dapur-dapur penjual gorengan. Entah dimana dan dimana, topik pembahasan mengenai ganasnya dan kejamnya komunisme kerap menarik. Obrolannya pun tak hanya milik para penguasa, tapi anak-anak tanpa kuasa pun bisa bicara soal komunisme. Tidak hanya melalui obrolan dunia nyata, isu kembali bangkitnya komunisme pun memanaskan obrolan di beranda media sosial. Berbagai cuitan dari yang sindiran sampai sarkasme di muntahkan di beranda itu. Pembahasan Komunisme ramai seperti membahas mantan terindah yang kini punya pacar baru. Di era ini, dimana kita generasi yang tak pernah melihat secara langsung kejamnya perilaku komunisme, kita menjadi sangat bersemangat untuk saling bercerita. Entah berdasarkan laman buku kitab dan sejarah atau bacaan online yang tersebar di media sosial, semuanya di tuangkan dalam satu obrolan han...

Tujuh jurus Jitu dan belenggu Kabut Asap

           “Brakkk….” Suara piring dilempar dan berbenturan dengan lantai, yang tak perlu ku jelaskan lagi juga kau pasti tahu apa yang terjadi dengan piring berbahan kaca itu. Sendok, garpu, gelas pun tak luput berhamburan di lantai dapur. “Ibunda ratu sedang mengamuk, badai prahara pasti akan terjadi, “ bisik Kindal pada adiknya, sepasang kakak beradik yang berbeda 3 hari itu. Adiknya hanya mengangguk. Seperti biasa tak banyak bicara. Entah apa yang dipikirkan anak perempuan berusia 7 tahun itu. Yah, ibu kindal dan adiknya Roro berbeda, kindal lahir dari istri pertama ayahnya, dan Roro dari istri keduanya, makanya mereka berbeda 3 hari. Walau begitu dua kakak beradik itu selalu akur dan tidak pernah ada masalah atau bentrok berebut sandal, atau mobil-mobilan, boneka dan sebangsanya, mereka hidup akur tentram dan damai tanpa permusuhan, walau saban hari keluarganya selalu seperti suasana perang dunia. Kondisi ini meman...

Mencari dan Menemukan

Barangkali banyak dari kita yang sedang sibuk mencari dan menemukan. Entah itu mencari jati diri, mencari jabatan, mencari prestasi atau mungkin sedang sibuk mencari jarum pentul ditumpukan jerami. Atau mungkin ada yang sedang sibuk untuk menemukan, entah menemukan kekasih hati, menemukan tambatan yang tepat. Semuanya dalam satu proses yang sama. Mencari dan menemukan adalah dua perbuatan yang perlu dibarengi niat dan upaya. Tidak bisa hanya mengandalkan mantra “bim salabim” dan lantas terjadilah.   Mencari dan menemukan adalah dua hal yang saling beriringan. Seperti dalam permainan petak umpet (permainan tradisional zaman dahulu), ada yang bertugas berjaga dan ada yang sembunyi. Jika sembunyi itu atas kehendaknya, maka dengan sangat mudah ia bisa saja menyerah dan memberikan petunjuk pada sang jaga untuk bisa menemukannya. Tapi sialnya yang niat sembunyi itu malah disembunyikan. Sehingga dia yang sembunyi itu menjadi tak sadar jika dirinya sedang sembunyi. Sedangkan ...