Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

“Figuran”

Beberapa orang kerap senang ketika masuk menjadi figuran dalam sebuah judul film. Tak penting tajuknya apa, namun jadi figuran sudah lah membahagiakan untuknya. Bisa dilihat oleh banyak orang dan jadi andil dalam satu kesuksesan. Barangkali itu yang terlintas dalam sosok yang disebut figuran. Figuran biasanya sosok yang sebenarnya tak penting-penting amat, tapi tanpa dia film itu kehilangan satu adegan. Sudah barang tentu, jika kehilangan satu adegan atau pun scene, alur film itu menjadi sedikit berkurang maknanya. Dalam dunia nyata, figuran pun kerap dibutuhkan. Sebagai sosok yang bisa diandalkan, tapi dia tak pernah benar-benar dipentingkan. Bisa saja hanya menjadi penghapus lara untuk dia yang sedang patah hati atau berduka. Lantas setelah hatinya kembali bersemi, sang figuran itu sudah tak ada gunanya. Tak ada istilah dibuang sayang, yang ada hati ku senang kamu silahkan pulang. Pulang kembali menemukan hari-hari mu yang lalu. Tapi kadang paradoks, walau peran figuran itu t...

Orang Gila dan Menuju Gila

I su tentang adanya penculikan dan penyerangan terhadap para ulama dan tokoh-tokoh agama sontak telah membuat resah. Resah yang amat berarti dan beralasan tentunya. Bukan resah karena alasan si dia yang Wa nya online tapi tak balas pesan kamu. Lebih dari itu, sebab sasaran yang diamuk adalah orang-orang yang jadi panutan. Para pemuka agama, tokoh masyarakat, bahkan sampai ke pesantren. Aparat kepolisian pun dikerahkan untuk menjaga stabilitas negara dari isu penculikan dan penyerangan tersebut. Beberapa kejadian pun sempat tersebar luas melalui jaringan media masa. Jelas, beritanya pun memenuhi tiap halaman surat kabar. Setelah tertangkap dan diperiksa, usut punya usut si pelaku adalah orang-orang yang memiliki pemikiran miring alias gendeng. Jika mengacu perkataan Tuanku Ibrahim Datuk Tan Malaka dalam Madilog nya, disebutkan bahwa orang gila atau gendeng itu sebenarnya berpikir. Hanya saja hasil berpikirnya tak sama dengan manusia tak gendeng kebanyakan. Karena alasan ini pu...