Beberapa orang kerap senang ketika masuk menjadi figuran dalam sebuah judul film. Tak penting tajuknya apa, namun jadi figuran sudah lah membahagiakan untuknya. Bisa dilihat oleh banyak orang dan jadi andil dalam satu kesuksesan. Barangkali itu yang terlintas dalam sosok yang disebut figuran. Figuran biasanya sosok yang sebenarnya tak penting-penting amat, tapi tanpa dia film itu kehilangan satu adegan. Sudah barang tentu, jika kehilangan satu adegan atau pun scene, alur film itu menjadi sedikit berkurang maknanya. Dalam dunia nyata, figuran pun kerap dibutuhkan. Sebagai sosok yang bisa diandalkan, tapi dia tak pernah benar-benar dipentingkan. Bisa saja hanya menjadi penghapus lara untuk dia yang sedang patah hati atau berduka. Lantas setelah hatinya kembali bersemi, sang figuran itu sudah tak ada gunanya. Tak ada istilah dibuang sayang, yang ada hati ku senang kamu silahkan pulang. Pulang kembali menemukan hari-hari mu yang lalu. Tapi kadang paradoks, walau peran figuran itu t...
Catatan Buruh Tinta