Langsung ke konten utama

On Going Proses

         Hidup kadang terasa hampa dan kita hanya berjalan seiring waktu, tapi kadang kita tersesat dalam satu keadaan yang kita sebut "masalah" hanya sebaatas itu aku mendefinisikan setiap hal senjang adalah masalah.
ada dua hal yang menjadi konsep berpikir setiap orang, pertama berpikir gimana nanti dan kedua berpikir nanti giman. tergantung kita berada pada tataran mana sebagai manusia, kita tidak perlu membantah setiap hal yang terlahir dari kedua konsep itu, karena semakin di bantah, akan semakin terlihat bahwa hal itu benar apa yang di pikirkan dan apa yang terjadi dalam kenyataan mereka saling mengembangkan sehingga tidak akan pernah sama dan selesai.
kenyataan hari ini di falsifikasikan oleh kenyataan besok dan kenyataan esok akan mengubah apa yang diketahui. Dalam hal ini kita mencoba untuk terus memperbaharui diri, setiap perubahan pasti akan diikuti oleh hal lainnya seperti tanggung jawab, hak dan kewajiban pun ikut berubah. maka hidup ini bukan sebuah elastisitas yang akan punah begitu saja saat semua tak memiliki titik temu.
ini bukan perihal bilangan yang akan selalu tepat dengan  desimal dan koma, tahap yang sudah dicapai akan disangkal oleh setiap tahap baru dalam kehidupan yaitu keinginan.

Ada rasa tidak puas dalam setiap diri manusia yang jumlahnya tidak terbatas, hingga menjadi penutup titik temu yang kita harapkan...

Bukan berarti kenyataan yang lama menjadi tidak berlaku dan hanya sejarah namun hal ini menjadi terlihat terbatas , dan yang benar adalah tahap lama yang yang dinegasi namun benar tetap dioertahankan..


ini adalah sebuah on going proses dari kehidupan manusia,...
bukan ingin mengajari hanya berbagi realita yang dialami dengan setiap pemaknaan berbeda dan maksud berbeda pula sebenarnya....


Komentar

Postingan populer dari blog ini

POLITIK DAN KETIDAK DEWASAANNYA

D"opini" “Semakin dewasa perpolitikan itu semakin terlihat kacau, antara yang memaknai dan yang berperan dalam mendefinisikan kacau, elit hilir mudik mencari cara untuk membentuk kemenangan dengan jalan prestisius dalam anggapannya” Apa yang kita paham tentang politik? Apa yang kita paham tentang kedewasaan? Adakah kaitan dari kedua kata ini? Politik dan kedewasaan adalah sebuah proses saling bertoleransi dan saling bersikap untuk sebuah upaya yang lebih baik melalui sistem kesadaran. Jika kita berbicara politik dan kedewasaannya, maka kita akan membicarakan sebuah sistem yang telah tertata rapi dan telah terbentuk dengan sangat detail sehingga orang diluar atau actor politik akan dapat memahami alur yang berkembang. Sistem yang dimaksud adalah sebuah sistem yang berlandaskan kesadaran. Sistem yang berlandaskan kesadaran adalah tingkatan sistem yang telah mencapai titik sempurna dan telah berada dalam tingkatan teratas dari berbagai sistem yang ada, sebu...

Tentang "Jadi" Jurnalis

Menjadi seorang jurnalis adalah sesuatu yang berbeda. Walau tak sekeren profesi lain semisal dokter, PNS, pegawai BUMN atau lainnya yang berseragam. Tidak hanya kalah keren, tapi profesi ini pun belakangan lebih sering bergelut dengan stigma. Banyak kalangan yang menilai profesi ini tidak lebih dari sekedar mencari kesalahan orang. Lalu menukarnya dengan rupiah. Ah kejam sekali mereka yang berpandangan demikian. Tapi ku kira bukan hal yang salah juga pandangan itu muncul. Bagaimana tidak sitgma itu muncul, jika kemudian “kartu pers” bisa dengan mudah dibuat. Bisa dengan mudah digunakan sebagai kartu sakti. Mending kalau kartu itu digunakan oleh orang yang tepat, orang yang paham akan fungsi dan etikanya. Jika digunakan oleh segelintir oknum, rasanya itu yang membuat stigma ini muncul. Seharusnya ada pembatasan dan aturan, yang bisa menjaga ini. Agar tak sembarang orang bisa mengidentikan dengan profesi jurnalis dan sedikit-sedikit atas nama “Pers”. Bayangkan, ketika kartu sakti...

Perkara Gus dan Pedagang Es teh

  Credit foto : Detik.com Petruk bingung, belakangan, panggung media sosial hingga media massa, bahkan pos ronda ramai dengan berita tentang seorang Gus yang merupakan utusan presiden sekaligus tokoh ulama berseteru dengan netizen. Yah, petruk bilang berseteru dengan netizen karena bapak penjual es teh yang disebut "goblok" oleh utusan presiden itu tak berseteru langsung. Hanya saja hatinya mungkin merasa tersakiti ketika ucapan utusan presiden itu terlontar dengan lantang didepan hadirin yang banyak. Tapi kembali lagi hati orang siapa yang tahu. Tapi, ucapan pedas yang katanya hanya candaan itu ternyata menusuk dalam di relung hati banyak warganet. Terang saja, balasan hujatan terlontar lebih dari kata "goblok" pada utusan presiden itu. Luapan kekesalan netizen ditumpah ruahkan di berbagai platform media sosial.  Memang jangan sepelekan warganet atau netizen, kekuatannya lebih hebat daripada sebatas kekuatan orang dalam. Karena penjual es teh disakiti, semua netize...