Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Kebakaran Hutan Jangan Diplototi dan Ditinjau Saja

Kebakaran Hutan seolah menjadi bencana alam tahunan yang terus saja terjadi. Siapa yang bertanggung jawab? Semua orang sepakat menyalahkan presiden Jokowi. Terlebih oposisi, ini adalah momentum untuk bilang "Sudah ku bilang jangan pilih dia," hmmm. Alih alih memberi solusi malah menimbulkan hasrat menyesalkan diri. Mengapa demikian, karena kebakaran ini terjadi pada masa kepemimpinannya pak Jokowi. Begitu pula saat kebakaran Hutan terjadi pada masa pak SBY, semua sepakat menyalahkan SBY. Karena memang ketika sopir bus berjalan, dan ada penumpang yang merokok lalu asapnya memenuhi ruangan bus, dan terjadi lalap lantas. Maka yang disalahkan pertama tetap di sopir bus, apalagi si penumpang gaduh ikut tewas dalam laka lantas. Selesai perkara. Bagiku tidak demikian, kebakaran hutan adalah kejahatan besar yang harus segera dituntaskan. Kalau setiap terjadi hanya menyalahkan satu pundak pimpinan, maka sebenarnya ini adalah kegagalan semua pihak terkait. Karena bencana ini te...

Wabah Dilan (Lagi)

2019 baru memasuki bulan ketiga. Yap, ini adalah saat yang ditunggu tunggu oleh banyak kalangan terutama milenial. Karena apa, pada 28 Februari film Dilan kembali di tayangkan secara serentak di seluruh bioskop setanah air. Baru sehari tayang film karya Pidi Baiq ini langsung tembus 800 ribu penonton. Bahkan hingga hari ini 2 Maret, tercatat sudah sampai 1 juta penonton yang rela berdesakan untuk melihat tokoh ciptaan Presiden Republik The Panas Dalam ini. Angkat aku jadi warga mu ayah...hmmm Film yang merupakan sekuel dari kisah Dilan dia adalah Dilan ku tahun 1990 ini kembali dilanjutkan. Judulnya tak jauh beda yakni Dilan dia adalah Dilan ku Tahun 1991. Sudah pada tahu kan, Dilan ini bercerita tentang apa? Bukan soal pocong ga bisa cium kuntilanak, atau soal sengketa pilkada. Yang jelas film ini bercerita tentang percintaan Dilan dan Milea Adnan Hussain. Kalau dalam film pertama dikisahkan bagaimana Dilan seorang panglima tempur geng motor asal Bandung jatuh cinta dengan gadi...

Jadi wartawan di Era Konvergensi

Wartawan adalah pekerjaan yang saat ini menjadi tidak diminati oleh banyak orang. Jangankan anak anak dari jurusan kuliah lain, dari keilmuannya sendiri yang menelurkan jurnalistik saja mereka mulai ogah jadi wartawan. Bahkan dicegah oleh orang tua dan dosennya sendiri. Apalagi di lokal. Banyak alasan kalau ditanya kenapa enggak mau jadi pewarta. Mereka bilang pekerjaan ini tak menjanjikan, tak jelas, dan tak bisa dibanggakan mertua. Okeh, kalau sudah bilang begitu apa boleh buat. Ilmu tetap ilmu dan setiap tahun universitas yang membuka jurusan komunikasi kerap menelurkan alumni-alumni jurnalistik. Tapi kembali ke awal, apa boleh buat jika tak minat. Gini loh dek, jadi wartawan itu bukan pekerjaan kaya raya. Kamu tak bisa cari harta hanya dengan menulis. Apalagi di lokal, pekerjaan mu tak lebih dari batu loncatan semata. Bahkan teman seprofesi sampai bilang "Rizki wartawan dititipkan di pejabat". Apa ndak gila kalau sampai ada istilah lah begitu? Bisa tergamba...

Sudah Waktunya Dipecat?

Jika hari mu murung, tidak semangat dan banyak masalah sudah dipastikan itu pendukung Inter Milan. Perjalanan musim ini sudah dipastikan tidak berjalan mulus. Sejumlah kekalahan mewarnai tim besutan Luciano Spalletti tersebut. Dari 22 pertandingan yang sudah di jalani di Serie A, tim milik Shuning Grup ini hanya mampu menang 12 kali, kalah 6 kali dan seri 4 kali. Belum lagi harus tersingkir dari fase grup Liga Champions dan perempat final Copa Italia. Dengan demikian jelas tim ini sudah tidak berada di jalur yang tepat. Sejumlah komentar negatif pun mulai menerpa tim kota mode tersebut. Mulai dari ruang ganti yang tidak harmonis hingga disebut telah disusupi agen tim lawan. Waduh. Kalau sudah di posisi ini, siapa yang patut disalahkan. Sejumlah netizen pun tak segan menyebut kesalahan ini mutlak milik manejemen dan pelatih Luciano Spalletti. Taktik bermain hingga transfer yang sudah tidak akurat dan tidak berjalan baik menjadi penyebab utama tim  terseok-seok musim ini....

Kenapa Inter Layak Disebut Tim Terbaik Mourinho?

Jose Mourinho Siapa tak kenal Jose Mourinho. Pelatih yang fenomenal karena berhasil membawa Porto alis klub liga Portugal menjuarai Liga Champions. Walau karakternya yang lebih sering memperlihatkan negatif football, namun tak bisa dinafikan jika Mourinho adalah jaminan kemenangan. Benar sabdanya, "Permainan indah hanya akan dikenang satu malam, sedangkan kemenangan akan dikenang selamanya,". Buat apa Tiki Taka jika akhirnya mati gaya karena tak jadi juara. Mendingan parkir bus tapi bisa angkat tropi dong cuy. Ya ga sih Jose, ngopi dulu kita. Mourinho yang berulang tahun ke 56 pada 26 Januari juga sempat membawa beberapa tim binaan lainnya merasakan juara yang sama. Sebut saja Internazionale Milano. Raksasa Italia yang sudah puasa gelar Liga Champions selama 40 tahun itu pun dibawanya mencapai gelar tertinggi di tanah Eropa. Tidak tanggung tanggung, pelatih asal Portugal itu membawa I Nerazzuri meraih Trebel Winner alias tiga gelar dalam semusim. Yah betul, tiga gel...