Taukah kamu, menahan rindu pada yang
amat kau rindukan akan berakibat fatal. Kau akan lumpuh dalam banyak hal.
Lumpuh dalam pemikiran, perasaan, perbuatan dan mungkin yang lainnya. Tak bisa
dipungkiri jika rindu adalah getaran yang amat dekat rasanya dengan hati. Rasa
yang timbul dikarenakan adanya jarak.
Banyak
kalangan muda mudi yang coba menahan rindu, namun kemudian tak sanggup. Dia
bilang lebih baik menahan sakit perut daripada harus menahan rindu. Ada
benarnya juga kang Pidi Baiq lewat kata-kata dilan si tokoh remaja lelaki yang
amat fenomenal, katanya “Jangan rindu, berat. Kamu enggak akan kuat, biar aku
saja,”.
Entah
berapa banyak yang telah menjadi korban dari perasaan rindu itu. Kebanyakan
dari mereka menjadi layu, ada pula yang murung, bahkan menjadi hilang nafsu
makan dan gairahnya. Rindu memang benar, semakin di pikirkan yang dirindu maka
akan semakin dirindukan. Aku juga buka sok kuat, mau mencoba merasakan rindu.
Bukan sok tegar atau jagoan seperti super hero yang sanggup bawa beban rindu.
Tapi ini jalannya, rindu lah yang harus ku terima.
Indera
ini memang terkadang terlalu sensisitif menerima warna. Warna yang kemudian di konversi
menjadi simbol-simbol. Berkembanglah jadi harapan timbulnya percakapan yang
biasa kita sebut komunikasi. Ternyata salah tafsir, rindu hanya menjadi perang
perasaan dalam kecamuknya.
“Aku mau
rindu, biar bisa merasakan bebannya. Biar ku taklukan Dilan,” (*)
Komentar
Posting Komentar