kamu tahu? hari itu aku masih terbelalak dengan sebuah keterkejutan sangat, yah 15 february 2013 tepatnya, hati terasa berucap tapi apa yang ingin dikatakan? bukan bisu hanya gagu hati,
walau berbinar bukan berarti semuanya terasa begitu mulus tapi kaku...
baitan kata apa lah yang ku tulis saat itu...
"Iya sayangku, kutatap semuanya berirama sendu, meneduhkan semua lamunan, hahhh membunuh konsentrasi imajinasi dalam benak, dinginnya membeku, meneguk secangkir kopi, berselimut bulu bulu domba, di kasur hangat, api unggun yang menghangatkan,tapi tidak, aku hanya ingin disampingmu mendengar celotehmu. "..
"IYa sayangku, malam ini iramaku minor, semua melodi menuju satu rangkaian melankolia, tapi bukan feminimis, aku masih maskulin, kita sebutkan sejuta masa lalu, cinta pertama, harapan dan doa atau asmara dan rasa yang telah berbeda, tapi tidak aku hanya ingin melihatmu. "...
"IYa sayangku, mereka masih terus mengurai bualan, merintis imajinasi atau kah halusinasi, berkata sendu, meraba dan merayu, setangkai mawar, sebutir coklat, sebingkis kado melati, tapi tidak aku menunggu harimu disini."
"Iya sayangku, mereka datang, mengonggong mengusik setiap relung di damaiku, memuja dan munafik, bercermin, merayu, dan bersimpu, terusik kadang, menelisik bagai jemari, merobek seperti belati, pecah pembuluh otakku, ahh bom atom atau nuklir meledak disisi kanan kerangka ku, tapi tidak aku masih gagak kecil yang tegar."
walau berbinar bukan berarti semuanya terasa begitu mulus tapi kaku...
baitan kata apa lah yang ku tulis saat itu...
"Iya sayangku, kutatap semuanya berirama sendu, meneduhkan semua lamunan, hahhh membunuh konsentrasi imajinasi dalam benak, dinginnya membeku, meneguk secangkir kopi, berselimut bulu bulu domba, di kasur hangat, api unggun yang menghangatkan,tapi tidak, aku hanya ingin disampingmu mendengar celotehmu. "..
"IYa sayangku, malam ini iramaku minor, semua melodi menuju satu rangkaian melankolia, tapi bukan feminimis, aku masih maskulin, kita sebutkan sejuta masa lalu, cinta pertama, harapan dan doa atau asmara dan rasa yang telah berbeda, tapi tidak aku hanya ingin melihatmu. "...
"IYa sayangku, mereka masih terus mengurai bualan, merintis imajinasi atau kah halusinasi, berkata sendu, meraba dan merayu, setangkai mawar, sebutir coklat, sebingkis kado melati, tapi tidak aku menunggu harimu disini."
"Iya sayangku, mereka datang, mengonggong mengusik setiap relung di damaiku, memuja dan munafik, bercermin, merayu, dan bersimpu, terusik kadang, menelisik bagai jemari, merobek seperti belati, pecah pembuluh otakku, ahh bom atom atau nuklir meledak disisi kanan kerangka ku, tapi tidak aku masih gagak kecil yang tegar."
"iyahh sayangku, kamu tahu dibalik setiap retak hati masih ada segumpal bebas yang ingin ku ucapkan dan kulakukan, ku sikapi dan kutanamkan mendalam dalam setiap relung yang mengusik bagian hitam dan sunyi, lalu berlari tinggalkan setiap biasanya, tapi tidakk..aku masih menunggu bagian itu kembali merkatkan dan menerangi gulita malam"...
Komentar
Posting Komentar