pagi ini kelas telah namapk penuh padahal waktu perkuliahan masih setengah jam lagi untuk dimulai, tradisi ujian, karena faktanya persepsi mengatakan tempat menentukan prestasi, aku amsuk dan duduk dibangku belakng, yang memang masih kosong, ga mungkin juga aku duduk di depan bangku yang berisi..berapa saat kemudian pengawas ujian datang..
"Waktu ujian dimulai dari sekarang"…dosen pengawas ujian bilang pada kami dikelas VI D ini, dag dig dug hatiku…tak tahu mengapa, padahal ujian adalah hal yang biasa dan telah sering aku lakukan sebagai seorang pelajar..walaupun aku selalu berprinsip untuk satu mata kuliah ini, bisa atau tidak juga pasti di ganjar dengan nilai B, dan nilai mutlak A hanya untuk ketua mahasiswa (KM), yah wajarlah dalam benakku..pencerahan dari temanku bahwa nilai adalah sesuatu yang diperoleh dengan berbagai hal, dan terbagi dalam beberapa klasifikasi muatannya.. hhmmm aku paham itu dan mencoba mengaplikasikannya..nilai kemanusiaan dan nilai academic atau kognitif, afektif dan psikomotorik, dan mungkin harus ada namanya nilai humanistic, ahhh sudah benakku melanglang jauh entah kemana di pagi ini padahal ini bukan saatnya menerawang jauh, ini uts bung dalam hati ku..
"Waktu ujian dimulai dari sekarang"…dosen pengawas ujian bilang pada kami dikelas VI D ini, dag dig dug hatiku…tak tahu mengapa, padahal ujian adalah hal yang biasa dan telah sering aku lakukan sebagai seorang pelajar..walaupun aku selalu berprinsip untuk satu mata kuliah ini, bisa atau tidak juga pasti di ganjar dengan nilai B, dan nilai mutlak A hanya untuk ketua mahasiswa (KM), yah wajarlah dalam benakku..pencerahan dari temanku bahwa nilai adalah sesuatu yang diperoleh dengan berbagai hal, dan terbagi dalam beberapa klasifikasi muatannya.. hhmmm aku paham itu dan mencoba mengaplikasikannya..nilai kemanusiaan dan nilai academic atau kognitif, afektif dan psikomotorik, dan mungkin harus ada namanya nilai humanistic, ahhh sudah benakku melanglang jauh entah kemana di pagi ini padahal ini bukan saatnya menerawang jauh, ini uts bung dalam hati ku..
kembali kumengerjakan soal ujian ini dengan sedikit
hati-hati dan sedikit teliti kupahami setiap soal, dan mulai ku kerjakkan
soal-soal itu..”hei ..”dari belakang teman wanitaku memanggilku..”apa?” jawabku…”no.
4 apa isinya, point pokok rumusan masalah itu?” dia bertanya tentang point
pokok penelitian dalam membuat rumusan masalah, “aduh lupa gw juga…ntar deh”aku
menjawab karena memang hari itu aku benar-benar lupa denga apa yang telah ku
pelajari malam tadi, kebiasaan burukku untuk selalu belajar system kebut
semalam, sudah tradisi mungkin, sudah mendarah daging setiap pelajar dinegri ini secara positivis..kembali kukerjakkan soal-soal itu..dimulai
dengan no pertama, tentang menagapa terdapat dua meetode penelitian yaitu
kualitatif dan kuantitatif?..hmmm..pertanyaan ini baru saja aku baca materinya
padahal tapi tak tahu mengapa aku lupa, mungkin faktor umur pikirku..kelas ini
memang hening dan seperti biasa mungkin rituaitas ujian yang selalu tampak
dalam setiap kelas…aku mencoba menjawab sedikit demi sedikit kutiliskan di
lembar jawban ku..”pada awalnya di dunia ini hanya mengenal filsafat namun
seiring berjalannya waktu,para ahli filsafat memecah hal itu menjadi dua bidang
ilmu yaitu scientific atau ilmu alam dan humanistic atau ilmu tentang manusia
(humaniora), karena filsafat hanya sebatas hasil pengamatan dan keingin tahuan
dan bukan sebuah hasil proses panjang penelitian ilmiah, namun lbih kepada
instuisi manusia pada saat itu, sehingga untuk mendapatkan pembenaran yang relative
atas setiap fenomena di dunia harus ada metode penlitian yang sesuai dengan
bidang keilmuwan, selain itu alasan lainnya adalah karena Adanya
perbedaan penafsiran atas objek ilmu sosial pada manusia (masyarakat) sehingga
ddi butuhkan instrument penelitian lain sebagai upaya mencari jawaban benar
yang relative” panjang lebar kujelaskan dalam kertas ujianku soal no 1 itu dan
ku akhiri saja aku bingung hhmm.. dan kulanjutkan untuk menjawab pertanyaan
selanjutnya no.2, wahh pertanyaan ini tentang perbedaan filosofis positivistic
dan rasionalistic, hmm…aku kembali menulis dilembar jawabanku “positivistic merupakan
aliran yang ideology filsafat yang dibawa oleh emile Durkheim dan auguste
comte, dan rasionalistic disampaikan oleh max weber, dalam pandangannya bahwa
kajian keilmuwan positivistic, ilmu dianggap valid jika merupakan sebuah hasil empiric
sensual manusia, dan disana terdapat standar observasi serta terdapat perbedaan
yang jelas antara peneliti dan objek yang diteliti, selanjutnya rasionalistic
akan menganggap ilmu itu benar jika merupakan sebuah abstraksi dan simplikasi
dari realitas yang koheren dengan logica, selanjutnya disini tidak terdapat
pemisahan antara penelliti dengan objek yang diteliti karena objek tidak boleh
jauh dari peneliti, dan bukan sebuah makna induksi dan deduksi dalam
penelitiannya” hmm aku menulis dengan
singkat jawaban ini…aku mulai bingung dengan setiap jwaban yang kutulis dan
tiba-tiba pengawas mulai berisik tak tahu sebenranya apa yang dibicarakan
hingga kemudian terjadi sebuah kesalahan dalam pembagian lembar soal antara
kelas karena memang pagi itu kami terdapat dua kelas sehingga penuh kelasnya, .”ahhh
sial” pikirku dalam benak, kenapa berisik sekali, hingga ku lupa akan setiap
jawaban yang telah ku pikirkan dalam benakku ini, karean gaduh itu membuyarkan
setiap pemikiran yang ada…”apa yang mau ditulis jika sudah lupa seperrti ini…ah
benar-benar buyar otakku saat itu, aku tak tahu harus menjawab apa….aku hanya
termenung dengan beberapa saat dan aku masih belum mengerjakkan soal-soal itu,
akupun bimbang, dan kembali terngiang dalam bennakku bisa atau tidak kamu itu
pasti dapat nilai B, ahh sudahlah mungkin hanya sebatas ini yang kupahami dan
jika kulanjutkan pun aku tak tahu ..komunikasi bukan untuk membuat retorika
menjadi sebuah alternative jawaban tapi lebih untuk menyampaikan prinsip
komunikasi terebut…setelah beberapa saat lamunanku melayang entah kemana,
pengwas itu berkata..:iyah waktunya habis, silahkan dikumpulkan lembar
jawabannya segera” dan kulihat disekitarku pada saat itu, haa sudah kosong dan
hanya tinggal aku disana dengan pengawas itu, dan dari lluar temanku berkata,
percuma dikerjain juga pasti dapet B,”ahh sial “pikirku, kembali kata itu yang
ku ucapkan,”hanya menjatuhkan semangat ku untuk menjawab saja”pikirku..sudahlah,
akhirnya ku kumpulkan juga lembar jawaban itu, dengan beberapa jawban kosong
,,, dalam prinsipku “orang yang gagal ujian itu bukan mereka yang mendapat
nilai C,D,atau bahkan E, tapi mereka yang mendapat Nilai A, B, tapi tidak paham
dengan apa yang mereka dapatkan” orientasi kita ujian adalah substansial dan
bukan formalitas sehingga nilai adlah pemkanaan ambigu atas setiap perkara academic.
Aku sudah lama tidak memuja nilai itu…ini bukan sok idealis ini hanya sebuah
prinsip dan setiap orang berhak berprinsip.
Bersambung……..kisah selanjutnya
Komentar
Posting Komentar